Friday, December 17, 2010

Bukaan Diafragma / Aperture Pada Lensa

Sebelumnya saya sudah pernah sedikit membahas tentang diafragma/aperture atau bisa disebut juga bukaan pada lensa pada tulisan saya yang berjudul Exposure Dan Pencahayaan Dalam Fotografi. Aperture pada lensa termasuk salah satu elemen yang wajib kita ketahui fungsinya, tidak hanya untuk menentukkan seberapa cepat shutter speed yang akan digunakan tetapi juga mempengaruhi 2 hal lainnya, yaitu menentukan banyaknya cahaya yang masuk dan menetukkan ketajaman gambar yang dihasilkan.


Untuk menentukan cahaya yang masuk dengan aperture adalah sebagai berikut. Semakin kecil aperture, semakin besar bukaan dan semakin banyak cahaya yang masuk. Namun sebaliknya, semakin besar aperture, semakin kecil bukaan dan semakin sedikit cahaya yang masuk.

Menentukkan ketajaman gambar juga ditentukan oleh aperture seperti yang telah disebutkan tadi. Semakin kecil aperture, semakin besar bukaan dan semakin tajam gambar yang dihasilkan begitu juga sebaliknya.

Ingat dan jangan sampai keliru karena ukuran bukaan diafragma lensa sangat unik, semakin kecil angkanya, semakin besar bukaan.

Setiap lensa memiliki kemampuan bukaan diafragma yang berbeda. Standar bukaan pada lensa adalah f/3.5 dan biasanya semakin besar bukaannya semakin mahal harga kamera tersebut karna gambar yang dihasilkan memiliki ketajaman yang baik, dan biasanya bukaan yang besar terdapat pada lensa fixed. Seperti pada lensa Nikkor AF-S 24mm f/1.4 adalah lensa fixed yang memiliki bukaan 1.4f di tandai dengan f/1.4 dan harga lensa ini berkisar hingga 20jutaan lebih.

No comments:

Post a Comment